Tapung, Marianus and Jelahut, Supar
(2021)
Sosialisasi Protokol Kesehatan Pada Masa
Pandemi Covid-19 dan New Normal Bagi
Masyarakat Kota Ruteng
(Riset Sosial Dengan Pendekatan
Fenomenologis Kritis).
In:
Covid-19: Bonum atau Malum? Diskursus Sosial Humaniora.
[error in script]
Unika St. Paulus Ruteng[error in script][error in script].
ISBN 978-623-7318-19-4
Abstract
Menjadi tanggung jawab personal etis setiap manusia pada
masa pandemi Covid-19 dalam menjaga kesehatan kesehatan diri dan
sesama. Tanggung jawab etis ini bisa diejahwantahkan dalam bentuk
perilaku higienik, seperti menjaga jarak fisik, rajin membersihkan
tangan, dan membiasakan diri untuk mengenakan masker. Perilaku
higienik ini menjadi tanggung jawab individual dan kolektif, supaya
setiap individu dan masyarakat dapat terhindar dari virus Corona,
berikut dapat menghentikan eskalasi penularannya. Organisasi
kesehatan Dunia (Word Health Organization,/WHO) mengonfrimasi
bahwa kebiasaan mengenakan masker, jaga jarak dan cuci tangan dapat
mereduksi risiko penularan Covid-19 mencapai 85 % (health.grid.id,
2020).
Sampai saat ini, ketika masih tingginya penyebaran virus
Corona, beberapa negara telah mengeluarkan aturan hukum
demi mewajibkan warga masyarakat mengikuti prokes (protokol
kesehatan). Protokol kesehatan, antara lain wajib bermasker saat
bersosialisasi di ruang publik, tetap menjaga jarak fisik (phsycal
distancing) dan senantiasa membersihkan tangan. Aturan prokes ini
dibuat setelah belajar pada keberhasilan negara-negara Asia Timur dalam mengendalikan eskalasi penyebaran Covid-19. Negara-negara ini secara imperatif mewajibkan warga negaranya menjalankan prokes secara ketat (Fábio, 2020; Syandri, 2020). Negara Jepang menjadi salah satu negara yang berhasil menekan tingkat penyebaran infeksi Covid-19 berkat penerapan prokes. Negara-negara Asia Timur lainnya seperti Korea, Tiongkok dan Vietnam, juga telah berhasil menekan penyebaran virus ini dengan menerapkan prokes bagi
masyarakatnya.
Actions (login required)
 |
View Item |