Kontribusi Hukum Adat terhadap Perkawinan Katolik Di Manggarai

Lon, Yohanes (2020) Kontribusi Hukum Adat terhadap Perkawinan Katolik Di Manggarai. In: Omnia in Caritate: Lakukanlah Semua Dalam Kasih. Obor, Jakarta, pp. 110-126. ISBN 978-979-565-868-9

PDF Download (773kB)

Abstract

Dari hakikatnya setiap kebudayaan mengemban unsur-unsur dan nilai-nilai positif yang turut membentuk moral dan etika warganya. Tulisan artikel ini akan secara khusus mengeksplorasi hubungan Gereja Katolik dan kebudayaan Manggarai di Flores Barat, NTT. Fokus perhatiannya adalah kontribusi hukum adat Manggarai terhadap perkawinan Katolik. Pertanyaan yang hendak dijawab: Bagaimanakah hukum adat Manggarai mengatur perkawinan? Bagaimanakah kontribusi aturan adat terhadap perkawinan Katolik? Ada beberapa kontribusi dari hukum perkawinan adat terhadap perkawinan Katolik. Pertama, proses persiapan perkawinan adat Manggarai dapat dijadikan sarana pastoral untuk mempersiapkan calon mempelai untuk memahami perkawinan Katolik dan menerimanya sebagai sebuah sakramen. Kedua, pertukaran kesepakatan perkawinan di antara kedua keluarga besar pada acara wagal menjadi kekuatan dan motivasi bagi calon mempelai memasuki Sakramen Perkawinan Katolik. Kesepakatan tersebut memberi tanggung jawab yang lebih besar kepada keluarga besar ketimbang kedua hadir sebagai saksi pernikahan dalam perkawinan Katolik. Ketiga, nuansa sosial, kultural, dan religius dari perkawinan adat Manggarai mendukung terwujudnya hakikat perkawinan Katolik yang sakramental, monogami, dan tak terceraikan. Keempat, tuntutan hukum adat akan tanggung jawab perkawinan dan pendidikan anak sesuai dan menjawabi imperatif yuridis dalam Kitab Hukum Kanonik atau Hukum Gereja Katolik. Oleh karena itu, Gereja Katolik Manggarai sebaiknya meng akomodiasi dan memaksimalkan kontribusi hukum perkawinan adat Manggarai untuk mewujudkan perkawinan Katolik yang sakramental, monogami, dan tak terceraikan

Actions (login required)

View Item